Ulur-Ulur yang Makin Luntur

Pada 20 Desember 2020, tulisan saya tentang hubungan resiprokal ritual Ulur-Ulur dan Telaga Buret dimuat dalam rubrik Tradisi Lisan Media Indonesia (https://mediaindonesia.com/weekend/370317/merawat-alam-lewat-ulur-ulur#goog_rewarded). 

Saat itu saya yang tengah melakukan penelitian takjub dengan megahnya ritual yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTb) pada 2020 tersebut. Namun, semakin dalam saya menyelami ritual Ulur-Ulur, semakin saya merasa was-was akan keberlanjutan ritual agraris tersebut. Terlepas dari mengularnya arak-arakan atau padatnya penonton dalam perhelatan ritual, sebetulnya ritual tersebut sedang mengalami krisis regenerasi yang hebat.

Wawancara dengan sesepuh dan masyarakat sekitar menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap ritual itu sebetulnya semakin mengering. Kemegahan ritual yang ditampilkan selama ini ternyata bukan dibangun kesadaran masyarakat sekitar, melainkan formalitas undangan Paguyuban Sendang Tirto Mulyo yang didukung penuh oleh Pemkab Tulungagung.

Selengkapnya baca tulisan kami di: https://mediaindonesia.com/weekend/486345/ritual-ulur-ulur-yang-makin-luntur

Share your love
gatarafoundation@gmail.com

gatarafoundation@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *